SERI JUZ 29
SURAT AL-MULK (2)
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ ۙ
“yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun,”
(QS. Al-Mulk 67: Ayat 2)
Kandungan Ayat:
Syaikh As-Si’diy rahimahullah dalam Tafsirnya mengatakan,
أي قدر لعباده أن يحييهم ثم يميت
“Yaitu Allah menakdirkan untuk hamba-hamba-Nya menghidupkan mereka kemudian mematikan mereka.” [Taysîrul Karîmir Rahmân, hal. 1032]
Dalam surat Al-Baqarah disebutkan,
كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْواتاً فَأَحْيكُمْ
“Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu.” (Al-Baqarah: 28)
Sehingga fase kehidupan manusia disebut al-Adam (ketiadaan) yang diistilahkan dengan kematian. Kemudian Allah hidupkan di dunia.
Fase berikutnya Allah matikan kembali meninggalkan dunia. Setelah itu dihidupkan lagi untuk menghadapi
kehidupan kekal di akhirat.Sehingga kehidupan dan kematian adalah sesuatu yang KONKRET YANG ALLAH CIPTAKAN. Sebagaimana dijelaskan Al-Imâm Ibnu Katsir dalam Tafsirnya.
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا
“…Untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang LEBIH BAIK AMALNYA…”
Yakni yang terbaik amalnya, seperti yang dikatakan oleh Muhammad ibnu Ajlan, bahwa dalam hal ini Allah tidak mengungkapkannya dengan kalimat lebih banyak amalnya. [Tafsir Ibnu Katsir, Dârul Hadîts Kairo, hal. 153]
Faedah Ayat:
- Dalam ayat ini dijelaskan tentang penciptaan. Ini tentang Rububiyah Allah Jalla Tsanâuh.
- Kehidupan dan kematian adalah sesuatu yang konkret.
- Semua yang ada dalam kehidupan manusia adalah bentuk ujian; bahagia-sedihnya, mudah-susahnya, kaya-miskinnya, semuanya ujian. Bahkan diturunkannya syari’at juga bagian dari ujian.
- Ujian-ujian tersebut bukan tanpa tujuan. Melainkan agar manusia beramal dengan sebaik-baik amal. Sebagaimana tujuan penciptaannya, yaitu untuk beribadah pada Allah Jalla Wa ‘Alâ.
- Hendaknya beribadah, beramal itu dengan sebaik-baiknya. Bukan sekedar banyak. Sebab yang dilihat oleh Allah itu yang paling baik amalnya. Ini menunjukkan tak sekedar kuantitas, namun kualitas.
Wallâhu Waliyyut Taufîq
Akhukum,
Mochamad Teguh Azhar, Lc., S.Kom.I (Mudir Ma’had Daar El ‘Ilmi)
Editor : Dudi Rusdita